MPS#3 Sumber Belajar, Media dan Evaluasi Pembelajaran IPS

Pertemuan #3

A. Sumber Pembelajaran IPS
1. Pengertian Sumber Pembelajaran
Sumber belajar ( learning source ) didefinisikan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu peserta didik dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. Sumber – sumber belajar itulah yang memungkinkan kita berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak terampil menjadi terampil. Sumber belajar IPS berarti segala sesuatu yang dapat memberi informasi kepada peserta didik, baik berupa benda, maupun orang.

2. Manfaat Sumber Belajar
Dengan memasukkan sumber belajar secara terencana, maka suatu kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien, dalam usaha pencapaian tujuan instruksional. Sebab, sumber belajar sebagai komponen penting dalam proses belajar mengajar mempunyai manfaat cukup besar. Diantara manfaat sumber belajar dalam pembelajaran IPS antara lain :
a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada peserta didik. Misalnya : karya wisata ke objek ( museum, kebun binatang, candi, dan sebagainya).
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkrit. Misalnya : denah, foto, gambar dan sebagainya.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada didalam ruang, misalnya : narasumber, film, dan sebagainya
d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru, misalnya : buku bacaan, ensiklopedia, majalah, dan sebagainya
e. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut.

3. Jenis – jenis Sumber Belajar
Sumber Belajar IPS di Sekolah dasar memiliki kesamaan dengan sumber belajar mata pelajaran yang lain. Diantara sumber balajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS, antara lain :
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku, misalnya : perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, dan lain-lain.
b. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, misalnya : candi, masjid, dan sebagainya
c. Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik, misalnya : buku pelajaran, majalah, koran, dan sebagainya
d. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya.

Sedangkan, Ahmad Rohani dalam bukunya yang berjudul media intruksional edukatif menambahkan klasifasikasi sumber belajar berdasarkan AECT ( Association For Education Communication and Technology ), yaitu :
a. Pesan ( message ), yaitu informasi yang ditransmisikan ( diteruskan ) oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam kelompok pesan adalah semua bidang studi yang harus diajarkan kepada peserta didik.
b. Orang ( people ), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini misalnya seorang guru, dosen, peserta didik, tokoh masyarakat atau orang lain yang mungkin berinteraksi dengan peserta didik.

B. Media Pembelajaran IPS
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan murid dalam proses pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran IPS berarti segala sesuatu yang dapat memberi informasi, mengirim pesan, menstramisikan pesan dalam pembelajaran IPS guna mengajarakan pendidikan nilai dan pengembangan kepribadian bagi para peserta diidk.

2. Manfaat Media Pembelajaran 
Berdasarkan pemaparan diatas, media pembelajaran mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
a. Memperjelas informasi pada waktu tatap muka dalam proses belajar mengajar
b. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar
c. Menambah variasi dalam menyajikan materi
d. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik serta peserta didik dengan lingkungannya
e. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
f. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan – pesan ( informasinya sangat membekas, tidak mudah lupa ).

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran IPS
Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat digolongkan ke dalam beberapa macam, tergantung sudut pandangnya. Jika dilihat dari segi jenis serta daya liputnya, Diantara media yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS, antara lain :
a. Dilihat dari jenisnya
1) Media auditif, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, dan cassette recorder
2) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indera penglihatan saja, seperti film, foto, gambar.
3) Media audio – visual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan gambar, seperti video

b. Dilihat dari daya liputnya
1) Media dengan daya luas dan serempak, contoh radio dan TV
2) Radio dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, contoh film, sound slide
3) Media untuk pengajaran individual, contoh modul berprogam dan pelajaran melalui computer.

C. Evaluasi Pembelajaran IPS
1. Pengertian Evaluasi 
Evaluasi adalah suatu proses kegiatan yang terencana dan sistematis untuk menilai suatu objek berdasarkan pertimbangan dan criteria tertentu. Sedangkan evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai atau arti) berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan criteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. Evaluasi sebagai penilaian secara umum sifatnya kualitatif, sedangkan dalam arti, mengetahui keberhasilan secara kuantitatif sebagai suatu pengukuran (menerapkan besaran tertentu dalam bentuk angka).

2. Tujuan dan manfaat evaluasi
Pendidikan disebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan adanya evaluasi karena hal tersebut dapat memajukan lembaga dan proses pendidikan di sekolah. Manfaat atau tujuan diadakannya evaluasi pendidikan adalah :
a. Bagi siswa, evaluasi atau penilain berguna untuk mengetahui apakah hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak.
b. Bagi guru, guru akan mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan dan mana yang tertinggal, guru akan mengetahui materi yang diajarkan sudah tepat atau belum, dan guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan untuk mengajar sudah tepat apa belum.
c. Bagi sekolah, evaluasi dapat mengetahui kondisi eajar yang ada di sekolah sudah tepat apa belum, informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum yang sesuai, dan informasi penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun sehingga dapat digunakan sebagai pedoman.

Tujuan utama dalam proses belajar mengajar adalah mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat tujuan intruksional oleh siswa, sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.

D. Fungsi evaluasi
1. Evaluasi berfungsi selektif.
Guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi untuk calon siswa, untuk memilih siswa naik tidaknya ke tingkat lanjut, untuk memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa, untuk memilih siswa yang berhak meninggalkan sekolah.

2. Evaluasi berfungsi diagnostik
Guru akan mengetahui kelemahan-kelemahan pada siswa dan tahu penyebabnya serta mengetahui bagaimana cara mengatasinya.

3. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan
Guru dapat menempatkan siswanya yang mempunyai kemampuan yang sama dan kelompok yang sama.

4. Evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan
Hal ini bermaksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan suatu program yang dilaksanakan oleh sekolah.

Fungsi evalusi dalam proses pengembangan system pendidikan dimaksud untuk perbaikan system, pertanggung jawaban terhadap pemerintah dan masyarakat, penenentuan tindak lanjut hasil pengembangan.

E. Asas-asas Evaluasi Pembelajaran IPS
1. Asas Komprehensif atau asas keseluruhan, menentukan bahwa syarat evaluasi itu harus meliputi keseluruhan pribadi setiap peserta didik meliputi penguasaan materi(pengetahuan), Kecakapan (Kecerdasan), Keterampilan, kesadaran, dan sikap mentalnya.

2. Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan, mempersyaratkan bahwa evaluasi itu wajib dilakukan secara berkesinambungan mulai dari sebelum (pra) proses mengajar membelajarkan IPS itu di laksanakan, proses berjalan dan setelah (pasca) prose mengajar sampai berakhir.

3. Asas Objektif, mensyaratkan bahwa evaluasi itu menilai dan mengukur apa adanya.

F. Alat Evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran perspektif global ini meliputi tes dan non-tes.
1. Non-tes
Alat evaluasi nn-tes ini dalam proses pembelajaran perspektif global meliputi tanya jawab dan diskusi, tugas dan penampilan. Penilaian terhadap non-tes ini bersifat kualitatif.

2. Tes
Alat evaluasi yangdisebut tes bagi kita semua terutama bagi anda selaku guru IPS, sudahtidak asing lagi. Tes ini dalam bentuk tulisan, baik tes uraian (tes esai) maupun tes objektif. Tes objektif ini ada beberapa tipe, meliputi tipe salah-benar, pilihan ganda, pilihan ganda majemuk, dan sebab akibat. Untuk tingkat SD, anda memilih salah – benar dan Pilihan Ganda (yang sederhana) saja. Tes ini diterapkan pada perspektif global, erutama sebagai tes formati. Penilaian dan analisis tes formatif.



Evaluasi pembelajaran IPS yang baik dilandasi oleh asas-asas yang menjadi persyaratannya. Oleh karena itu , untuk memperoleh alat evaluasi yang memenuhi syarat wajib dilakukan perancangan dan perencanaan dengan kisi-kisinya. Evaluasi pembelajaran IPS yang memenuhi syarat menurut ketentuan-ketentuannya akan menghasilkan masukan bagi kepentingan guru dan peserta didik dalam meningkatkan keberhasilan tujuan intruksional IPS .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar