SAP#5 Unsur, wujud dan dinamika kebudayaan dalam masyarakat

Pertemuan #5

A. Unsur-Unsur Besar Kebudayaan
Melville J. Herskovits (Sukanto : 1990), mengajukan empat unsure pokok kebudayaan, yaitu :
1. Adat-adat Teknologi
2. System Ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuatan Politik

Bronislaw Malinowski (Sukanto, 1990), yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori fungsional dalm antropologi, menyebut empat pokok unsur kebudayaan sebagai berikut :
1. System norma yang memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya.
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan
4. Organisasi kekuasaan

Beberapa unsur-unsur kebudayaan untuk kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut cultural universal. Antropolog Kluckhohn (1953), menguraikan adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai cultural universal, yaitu :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
2. Mata pencaharian hidup dan system ekonomi
3. System kemasyarakatan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. System pengetahuan
7. Religi

B. Unsur-Unsur Kecil Kebudayaan
Unsur-unsur kecil kebudayaan merupakan penjabaran dari unsur-unsur besar kebudayaan. Ralph Linton (1936) menjabarkan unsur-unsur kecil kebudayaan yang dinamakan dengan kegiatan-kegiatan kebudayaan atau cultural activity, yaitu:
1. Alam pikiran
2. Religi.
3. Bahasa.
4. Hubungan sosial.
5. Perekonomian.
6. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
7. Kesenian.
8. Politik dan Pemerintahan.
9. Pendidikan.

C. Wijud Kebudayaan
Menurut J.J Heonigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, gagasan, aktivitas, dan artifak.
1. Gagasan ( Wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai norma, peraturan, dan sebagainya yang bersifat abstrak (tidak dapat diraba dan disentuh). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku karya penulis masyarakat tersebut.
2. Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering disebut sistem sosial ( aktivitasnya saling berinteraksi, bergaul dengan manusia lain menurut pola dan adat tata kelakuan). Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak (karya)adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur ddan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artifak) manusia.

D. Dinamika Kebudayaan dalam Masyarakat
Dalam kamus Besar Indonesia dinamika merupakan bagian dari ilmu yang membicarakan seluk beluk benda yang bergerak dan tenaga yang menggerakkan. Masyarakat merupakan istilah yang diambil dari bahasa Arab “ Syaraka” yang berarti ikut serta, berpartisipasi.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau berinteraksi.  Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat tertentu yang bersifat continu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Untuk menganalisa tentang gejala-gejala dan kejadian sosial budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser diperlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut diperlukan untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan dalam penelitian antropologi dan sosiologi disebut dinamik sosial (social dynamic).

Menurut Koentjaraningrat (1996: 142) semua konsep yang kita perlukan untuk menganalisa proses-proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan disebut dinamika sosial. Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Proses belajar kebudayaan sendiri yang terdiri dari internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.
2. Evolusi kebudayaan dan difusi.
3. Proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing meliputi akulturasi dan asimilasi.
4. proses pembaruan atau inovasi atau penemuan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar